Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

ADA NAMA YANG LAIN

Serupa remaja yang selalu berjuang. Terus berjuang tanpa tahu apa yang diperjuangkan. Jatuh  pada posisi dimana tak seorangpun berkenan. Posisi merana yang tak pernah ada akhirnya. Hidup ini terlalu panjang untukku lewatkan sendirian, Sayang... Saat sendiri, rindu demi rindu ku simpan tanpa kau tahu. Pada hati telah tertulis namamu. Meski pada hatimu telah tertulis nama yang lain. Bukan namaku. Kini aku menjauh bukan untuk menjadi musuh. Jangan berpikir keruh. Hanya lelah dengan hati yang separuh. Belum sembuh lukaku. Kau datang membawa cerita baru. Drama percintaanmu untuk menghempasku. Untuk kemudian aku yang bersandiwara. Menutup aral duka lara Aku lelah, berhentilah!!! Diamlah sejenak dalam duniamu. Karena aku masih jadi pencemburu ulung, Saat bukan aku penyebab tawa riangmu itu.

KAMU, BUKAN KAMU YANG AKU MAU (DEPAN BANGKU)

(ini bukan puisi) Beralih pada filosofi-filosofi remaja yang pernah mencintai. Memiliki angan-angan yang berharap suatu saat akan meninggi, atau mungkin beserta harapan dalam doa agar semua real terjadi. AKU BUKANLAH SEPERTI ITU. Memilikimu bukan tujuan utamaku.      Bersama- sama setiap waktu di dunia putih abu-abu. Membuatku menghargai segalanya. Segala hal yang ternilai tak berguna banyak sekali menyimpan makna. Terutama kamu, yang entah lagi-lagi karena apa dan mengapa , dengan diamnya mampu menjaga, menyimpannya sendiri dalam hati. Ya… sendiri.      Terkadang datang segala pikiran picik tepat di depan mataku. Mengapa kehidupan kejam membiarkan aku berjuang seorang diri. Menahan perih di setiap sakit hati, memendam rasa dari lama hingga saat ini. Sampai ingin ku berlari dari puncak gunung tertinggi, melompat dari gedung atau tebing pencakar langit, menyelam kemudian hilang di samudera yang sunyi. Dengan diiringi kalimat-kalimat penuh emosi mungkin juga ambisi (AKU TAK INGI