KAMU, BUKAN KAMU YANG AKU MAU (DEPAN BANGKU)
(ini bukan puisi)
Beralih pada filosofi-filosofi
remaja yang pernah mencintai. Memiliki angan-angan yang berharap suatu saat
akan meninggi, atau mungkin beserta harapan dalam doa agar semua real terjadi.
AKU BUKANLAH SEPERTI ITU. Memilikimu bukan tujuan utamaku.
Bersama-
sama setiap waktu di dunia putih abu-abu. Membuatku menghargai segalanya. Segala
hal yang ternilai tak berguna banyak sekali menyimpan makna. Terutama kamu,
yang entah lagi-lagi karena apa dan mengapa , dengan diamnya mampu menjaga,
menyimpannya sendiri dalam hati. Ya… sendiri.
Terkadang
datang segala pikiran picik tepat di depan mataku. Mengapa kehidupan kejam
membiarkan aku berjuang seorang diri. Menahan perih di setiap sakit hati,
memendam rasa dari lama hingga saat ini. Sampai ingin ku berlari dari puncak
gunung tertinggi, melompat dari gedung atau tebing pencakar langit, menyelam
kemudian hilang di samudera yang sunyi. Dengan diiringi kalimat-kalimat penuh
emosi mungkin juga ambisi (AKU TAK INGIN SENDIRI!!).
Masa
bodoh dan persetan yang kuperlihatkan tiap kali bersamanya. Sumpah aku tak
benar-benar mengharapkannya. Aku bukanlah seperti itu. Seorang dengan kesabaran
tak biasa itu yang aku mau, didekatku. Berharap jadi tempat teraman, ternyaman.
Tidak seperti mereka yang sekedar tahu riwayatku bukan pribadiku, hanya
ceritaku bukan sifatku, hanya berdasarkan logikanya bukan perasaan. Beritahu
aku. Sempurnanya inginku ada di kamu. Tapi untukmu (depan bangku). Kamu, bukan kamu yang aku mau.
Komentar