DARAH YANG SAMA DITUMPAH RUAH.



Harus bagaimana cara mengubah pola pikir manusia zaman sekarang. kini dunia yang kejam menjadi pemicu selisih paham. Kesalahan kecil diumbar-umbar menimbukan perpecahan. Tidak hanya antar sesama, antar keluarga, antar agama, dan antar negara. Bahkan bisa saja suatu hari nanti dunia mulai bertindak tak terarah sesuai kehendak EMOSI dan AMBISI yang memuncak dengan mudah. Munkin bukan salah wilayah, takdir, kebiasaan, atau ajaran yang kita yakini.  Ini perkara oknum-oknum tidak bertanggung jawab di dalamnya yang tidak bisa mengkaji makna hakiki dari ajaran yang telah dipelajari. Kemudian tersebar luas dikalangan para awam yang mencari kebenaran, tanpa mengerti pendapat dari berbagai sisi, kemudian Ia jalani. Tanpa perduli kita adalah seorang hamba, mahluk terlemah dimata Tuhannya. Mahluk yang Tuhan ciptakan untuk saling sayang serta mengasihi. Mahluk yang hidup agar saling menolong dan melindungi. Manusia yang hakikat harkat dan martabatnya sama dimata Ilahi. Kita adalah darah yang sama, sekalipun rupa, agama, ras, suku, dan bahasa kita tak sama. Bukankah setiap ajaran di agama manapun mengajarkan kita untuk tidak saling menyakiti, tidakkah iba hatimu melihat nyawa melayang dengan sekarat. Apakah tenang hidupmu membiarkan penindasan dari manusia bejat semakin hebat. Ntah seberapa berat siksa yang Tuhan siapkan untuk sekutu laknat. Silahkan jadi penganut aliran agama keras (+) sebagai bentuk peningkatan agama untuk bekal dirimu di akhirat nanti, tetapi jangan coba menghakimi sekalipun ada diantaranya yang terlanjur mendalami. Jika belum mampu berbuat baik, setidaknya jangan menyakiti, jangan memerangi bahkan membunuh. Setidaknya tak akan ada darinya, manusia-manusia tak berdosa yang bernyawa kemudian terkubur dengan sia-sia. Saya bukan mahluk sempurna yang mengagung-agungkan pencitraan. Saya adalah perempuan 20 tahun yang ingin menyuarakan keresahannya melalui tulisan. Yang mencintai toleransi tinggi dan kedamaian .Manusia rendah yang berharap suatu saat nanti tidak akan ada penindasan dimanapun jua. I HOPE ABOUT THE WAR HUMAN WILL BE END. Mari sadar, bantu dengan doa demi kehidupan kita, tidak hanya kita bahkan juga mereka (korban penistaan agama/korban perenggutan wilayah paksa) semoga akan lebih baik dimasa kini hingga nanti. tidak akan ada lagi perang rohani menjadi perang fisik sehingga banyak manusia terkapar sakit. Aamiin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMU, BUKAN KAMU YANG AKU MAU (DEPAN BANGKU)

MENIPUKAH AKU....

Tentang Salah yang Ku Anggap Benar